1 . Memastikan bahan baku, seperti kelapa, air, dan komponen lain yang digunakan, sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan
2 . Melakukan pengujian fisik dan kimia terhadap bahan baku (misalnya pH, kebersihan, turbidity, dll.)
3 . Mengawasi setiap tahap proses pengolahan santan dan air kelapa untuk memastikan konsistensi kualitas
4 . Memastikan suhu, tekanan, waktu proses, dan parameter lainnya sesuai dengan standar
5 . Melakukan sampling secara berkala untuk diuji di laboratorium
6 . Mencatat hasil monitoring dan pengujian dalam laporan yang sistematis
7 . Memastikan seluruh fasilitas produksi, alat, dan mesin selalu bersih dan higienis sesuai standar sanitasi industri makanan
8 . Melakukan inspeksi kebersihan secara berkala pada ruang produksi dan peralatan
9 . Mengidentifikasi produk yang tidak memenuhi standar kualitas dan memastikan tindakan korektif segera diambil (misalnya menghentikan produksi sementara, mengulang proses, atau menghentikan distribusi produk yang tidak layak)
10 . Memastikan alat-alat pengujian di laboratorium selalu dikalibrasi dan berfungsi dengan baik untuk menghindari kesalahan pengujian
11 . Memastikan proses produksi dan produk akhir aman untuk dikonsumsi
12 . Melakukan sampling produk secara berkala selama proses produksi untuk diuji kualitasnya
13 . Mengimplementasikan dan mematuhi sistem manajemen mutu seperti BRC, ISO, HACCP, atau GMP
14 . Memastikan standar mutu diterapkan dalam setiap aspek produksi dan distribusi